LAIS – Masyarakat di Kecamatan Lais mulai geram terhadap keberadaan stokpile PT Bacin Coal Mining (BCM). Itu disebabkan karena aktivitas perusahaan tersebut membuat akses jalan ke desa Tanjung Agung Timur (TAT) menjadi rusak serta becek.
Atas kondisi ini maka Karang Taruna Kecamatan Lais meminta Pemkab Muba untuk mencabut izin melintas atau crossing PT BCM yang berdampak terhadap kerusakan jalan.
Ketua Karang Taruna Kecamatan Lais, Ahmad Fauzi, kesal dengan ulah PT BCM yang hanya merusak akses jalan masyarakat akibat aktivitas angkutan batubara tersebut.
“Ya, dengan adanya aktivitas angkutan batubara PT BCM maka akses jalan menuju Tanjung Agung Timur jadi rusak, becek, serta licin saat musim hujan sebaliknya kalau kemarau jadi berdebu,”katanya
Masih katanya, dengan adanya stokpile PT BCM yang berada di pinggir jalan akses masyarakat tidak memberikan manfaat bahkan sebaliknya hanya merugikan masyarakat.
“Selama ini tidak rusak jalan ini sebelum ada stokpile PT BCM. Tapi, sebaliknya adanya aktivitas angkutan batubara menjadi rusak akses jalan dilalui masyarakat,”keluhnya
Akibat kerusakan jalan ini, Fauzi meminta agar izin melintas dikeluarkan oleh Dinas PUPR Muba dicabut karena point – point dalam surat tersebut tidak ditaati oleh perusahaan.
“Jelas dalam izin melintas salah satu point adalah merawat jalan yang dilintasi oleh perusahaan. Tapi, terbukti kondisi jalan menjadi rusak, berlumpur, serta licin. Sehingga kami minta untuk dicabut saja izin crossing,” tegasnya
Selain itu, dirinya menjelaskan Perda Provinsi Sumsel No 05 tahun 2011 tentany pelaksanaan kegiatan usaha pertambangan mineral dan batubara bahwa ada ketentuan terhadap perusahaan batubara.
“Yang pasti untuk aturan terhadap usaha tambang batu bara harus mengacuh aturan berlaku. Sebaliknya, jangan menabrak aturan,”pintanya
Sementara itu, Plt Camat Lais, Yuandri, saat dimintai tanggapan melalui whatsapp tidak menjawab sampai berita ini ditayangkan. (jan)
